Mempersiapkan Generasi Muda Memimpin Peperangan Rohani

Dalam kegiatan Generasi-Ku Bangkit 2, yang mengusung tema Finishing A Great Commission tanggal 26 Juni 2020 secara online, Gembala Sidang/Pembina menyampaikan bahwa sekarang ini adalah waktunya dari generasi anak-anak muda yang dipakai dalam peperangan rohani untuk penuaian jiwa-jiwa pada hari-hari ini. Maranatha!
Bagaimana mempersiapkan Generasi Muda kita untuk memimpin peperangan rohani?

1. Latih dan Persiapkan dalam Kelompok COOL.
Setiap prajurit apalagi pasukan khusus tentu harus melewati fase pelatihan, tidak begitu saja dilepaskan, diutus maju ke medan pertempuran tanpa bekal dan pelatihan sama sekali. Demikian juga generasi muda kita, mereka harus dilatih dan dipersiapkan. Tidak ada cara lain dalam mempersiapkan generasi muda selain dalam kelompok COOL.
Dalam Kelompok COOL mereka dilatih untuk memiliki Kesatuan hati, Tumbuh bersama dalam kerohanian dan belajar Memenangkan jiwa melalui kubu doa, doa keliling, serta bersaksi (Baca: Kisah Para Rasul 4:29-33).
Dalam kelompok COOL juga mereka memiliki keluarga rohani yang siap mendukung, mendoakan agar mereka terus dalam kondisi 'on fire' dan tidak mudah tergoyahkan oleh daya tarik dunia, sehingga siap untuk peperangan rohani.

2. Ijinkan dan Motivasi Generasi muda kita untuk terlibat dalam pelayanan sesuai kategorial usia mereka.
Generasi muda kita termasuk didalamnya adalah anak-anak kandung, adik kandung, atau anak-anak rohani. Kita motivasi mereka untuk terlibat dalam pelayanan (persekutuan kategorial, misal Ibadah anak, Junior Church, atau Youth). Disana mereka diperlengkapi dan belajar bagaimana melayani generasi mereka, belajar komitmen, bayar harga, disiplin rohani dan penundukan diri.
"Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda." (Mazmur 127:4)
Dengan berlatih didalam pelayanan mereka dipersiapkan menjadi anak panah yang tajam dan siap dilesatkan.

3. Utus Generasi Muda Kita dalam peperangan rohani.
Mengutus bukan sekedar melepaskan begitu saja dalam peperangan, melainkan diperlengkapi dengan pengurapan, serta dukungan secara rohani.
Sebagaimana Yosua maju ke medan peperangan sementara Musa, Harun dan Hur menopang secara rohani dalam doa san syafaat.
Keluaran 17:9-13
Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku." Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Dengan kelegaan dan kebesaran hati mari kita persiapkan dan utus generasi muda kita memimpin peperangan rohani dan menuai jiwa-jiwa. Maranatha! (DL)

Komentar